Kamis, 30 April 2015


Belajar Komputer Untuk Pemula Yang Sangat Menyenangkan


reedit by : arsal syam

Belajar Komputer Untuk Pemula Yang Sangat Menyenangkan

Belajar Komputer Bagi Pemula - Setelah sebelumnya membahas tentang Bagaimana Cara Belajar Komputer Yang Mudah, pada postingan kali ini akan Saya bahas mengenai Belajar Komputer Untuk Pemula Yang Menyenangkan. Sebenarnya banyak sekali Teknik Belajar Komputer yang sudah dibahas oleh para pakar-pakar komputer baik secara online maupun offline (melalui seminar, kursus komputer dan di sekolah-sekolah).  Akan tetapi tidak ada salahnya jika anda membaca artikel ini, sekedar menambah pengetahuan anda mengenai Cara Belajar Komputer Yang Baik.
Mudah Dalam Menggunakan Komputer, merupakan tujuan utama pembuatan artikel ini, karena Anda akan benar-benar dipandu sebagai Pengguna Komputer Pemula sebelum Anda benar-benar secara bertahap Belajar Komputer Untuk Tingkat Lanjut seperti Belajar Hardware Komputer, Software Komputer, Cara Merakit Komputer dan lain-lain, tidak ada salahnya jika Anda belajar terlebih dahulu Trik-trik Belajar Komputer yang Menyenangkan, agar kegiatan berkomputer Anda bisa lebih nyaman dan rileks.
Ketika Anda baru pertama kali Menggunakan Komputer pasti Anda akan merasa asing dengan peralatan komputer yang Anda punya, itu merupakan hal biasa, seiring berjalannya waktu, maka Anda akan terbiasa menggunakannya. Berikut adalah langkah-langkah dasar yang harus diperhatikan agar ketika Anda Menggunakan Komputer, tetap nyaman dan menyenangkan.
A. Gunakan Komputer Anda Sendiri
Dengan menggunakan komputer milik Anda, proses Belajar Komputer akan jauh lebih mudah dan menyenangkan, Karena dengan memakai komputer milik Anda sendiri, Anda akan lebih kosentrasi dalam belajar dan tidak dikejar-kejar oleh waktu. Anda juga bisa sesuka hati Anda menentukan jadwal belajar komputer. Bayangkan jika Anda menggunakan komputer orang lain, pastinya tidak akan sebebas seperti Anda menggunakan komputer milik pribadi, perasaan takut rusak dan lamanya waktu belajar yang Anda habiskan pasti akan menghantui diri Anda.
B. Mengetahui Dasar dari Komputer

Elemen Dasar Komputer Kita semua tahu bahwa PC atau komputer sangat berguna bagi kehidupan kita. Komputer dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan komputer yang lainnya ataupun penggunaan khusus seperti dalam bidang kedokteran ataupun dalam bidang Sains. Sesuatu ada pasti dengan dasar atau pondasi untuk membangunnya. Sama dengan sebuah komputer yang memiliki pondasi untuk membangunnya.

Pondasi atau elemen dasar pada sebuah komputer ada tiga, yaitu Hardware, Software, dan Brainware. Hardware (Perangkat Keras Komputer) adalah komponen atau bagian pada komputer yang dapat dilihat dan disentuh secara fisik, seperti Monitor, Mouse, Keyboard, Printer dan lain-lain. Sedangkan Software (Perangkat Lunak Komputer) adalah semua sistem operasi dan aplikasi program pada komputer dan tidak dapat disentuh secara fisik. seperti Sistem Operasi Windows, Linux, Microsoft Office, Anti Virus, Winamp dan lain-lain. Dan Brainware adalah user yang menggunakan komputer tersebut.
C. Ketekunan dan Kesabaran
Ketekunan dari diri kita sendiri berperan cukup besar dalam memahami dan mempelajari bagaimana memaksimalkan kinerja kita dalam Menggunakan Komputer. Ketekunan dapat membuat kita ahli dalam beberapa bidang. Selain ketekunan, kesabaran juga diperlukan dalam Proses Awal Belajar Komputer. Tingkat frustasi bisa saja muncul ketika kita mengalami kesulitan dalam mencari dan menggunakan sesuatu pada sistem komputer.
D. Mulai Belajar Shortcut Komputer
Shortcut (pintasan) adalah jalan pintas yang digunakan untuk menjalankan suatu perintah pada Komputer. Kalau di desktop, Shortcut berupa ikon. Sedangkan dalam suatu program, Shortcut biasanya berupa keyboard shortcut. Tujuan penggunaan shortcut ini adalah untuk mempercepat pemberian perintah pada Komputer kita. Tidak perlu banyak klik sana sini, cukup menekan sedikit kombinasi tombol atau sedikit klik, kita dapat memberikan perintah pada Komputer. Dengan mengetahui Shortcut dalam Komputer maka anda akan jauh lebih cepat dalam memahami komputer Berikut beberapa contoh Shortcut :
  • Tombol CTRL + C (berguna untuk mengkopy atau menyalin item)
  • Tombol CTRL + X (Berguna untuk meng-Cut atau memotong item)
  • Tombol CTRL + V (Berguna untuk mem-Paste item)
  • Tombol CTRL + Z (Berguna untuk membatalkan suatu proses terakhir)
  • Tombol DELETE (Berguna untuk menghapus suatu item)
  • Tombol SHIFT + DELETE (Menghapus item yang dipilih secara permanen, item yang terhapus tidak dibuang ke dalam Recycle Bin)
  • Tombol CTRL + SHIFT sambil menyeret item (Buat cara pintas ke item yang dipilih)
  • Tombol CTRL + A (Memilih semua) dan lain-lain.

E. Mulai Membuat Dokumen Baru
Mulai membuat dokumen baru merupakan langkah awal untuk mulai berkenalan dengan komputer. Dalam proses Belajar Mengetik, Anda tidak usah panik karena Anda masih belum terlalu cepat dalam mengetik dokumen. karena seiring berjalannya waktu dan semakin bertambahnya ilmu yang Anda kuasai tentang komputer, maka kecepatan mengetik Anda akan semakin bertambah. Anda juga bisa mengasah keterampilan mengetik Anda dengan moncoba Software yang dirancang untuk melatih jari-jari Anda agar lebih mudah dan lebih cepat dalam mengetik seperti Typing Master, Maxtype Lite, TIPP10 Typing Tutor dan lain-lain.
F. Terus Berlatih dan Terus Mencoba

Terus Berusaha Semakin Anda sering berlatih, maka kemampuan komputer Anda akan semakin terasah. Gunakan waktu senggang anda untuk mengatak atik komputer kesayangan anda, gunakan fasilitas internet untuk mebantu anda dalam proses belajar komputer karena banyak sekali tips dan trik sekaligus ilmu-ilmu baru yang mungkin anda belum ketahui di internet.

Minggu, 26 April 2015

Pemberian Hukuman Edukatif pada Anak Sekolah Dasar

<script type="propellertext/javascript" src="//go.onclasrv.com/apu.php?zoneid=283738"></script>propellerers

            Sekolah Dasar merupakan tahapan paling penting bagi anak karena di sekolah dasar inilah mereka mendefinisikan diri sebagai siswa (Carnegie Corporation of Newyork, 1996).
            Berdasarkan kemampuan kognitifnya, anak sekolah dasar memasuki tahap operasional konkret. Anak-anak masih belum berpikir seperti orang dewasa. Pada tahap ini mereka dapat membentuk konsep , melihat hubungan, dan memecahkan masalah, tetapi hanya sejauh mereka melibatkan objek dan situasi yang sudah dikenal. Anak-anak sekolah dasar juga beralih dari pemikiran egosentris ke pemikiran yang tidak terpusat atau objektif. Pemikiran tidak terpusat memungkinkan anak-anak melihat bahwa orang lain dapat mempunyai presepsi yang berbeda dari mereka. Misalnya anak-anak yang mempunyai pemikiran tidak terpusat akan mampu memahami bahwa anak yang berbeda mungkin saja melihat pola yang berbeda dalam “awan”. Anak-anak yang proses pemikirannya tidak terpusat mampu belajar peristiwa-peristiwa yang mungkin saja diatur oleh hukum-hukum fisika, seperti hukum gravitasi. Selain memasuki tahap operasional konkret anak-anak sekolah dasar dengan pesat mengembangkan kemampuan daya ingat dan kognitif, termasuk kemampuan meta-kognitif yaitu kemampuan memikirkan pemikiran mereka sendiri dan mempelajari bagaimana belajar (Robert E. Slavin ; 2008 ; 106).
            Dilihat dari perkembangan sosioemosional, bahwa seorang anak telah mengembangkan kepercayaan selama bayi, otonomi selama usia-usia awal, dan inisiatif selama masa-masa prasekolah, pengalaman anak itu di sekolah dasar dapat mengambil andil bagi rasa kerajinan dan pencapaiannnya ( Erikson ; 1963). Anak-anak mulai mencoba membuktikan bahwa mereka “tumbuh dewasa”, hal ini sering digambarkan sebagai tahap saya – dapat – melakukannya – sendiri. Selain itu, Konsep diri dan harga diri merupakan bidang perkembangan pribadi dan sosial yang penting bagi anak sekolah dasar. Konsep diri merupakan persepsi seseorang tentang kekuatan, kelemahan, kemampuan , sikap, dan nilainya sendiri. Harga diri merujuk pada nilai yang kita berikan masing-masing pada karakteristik, kemampuan , dan perilaku kita sendiri. Pada masa sekolah dasar, anak-anak mulai terfokus pada sifat-sifat yang lebih abstrak dan internal seperti kecerdasan dan kebaikan hati pada saat menggambarkan diri sendiri. Mereka juga mulai mengevaluasi diri lewat perbandingan dengan anak-anak lain. Anak-anak yang lebih muda menggunakan perbandingan sosial terutama untuk belajar tentang norma-norma sosial dan kelayakan jenis-jenis perilaku tertentu (Ruble , Eisenberg , dan Higgins ; 1994). Ketika usia anak semakin bertambah , mereka juga cenderung menggunakan perbandingan sosial untuk mengevaluasi dan menilai kemampuan mereka sendiri (Borg ; 1998). Sebenarnya  Kata kunci tentang perkembangan pribadi dan sosial ialah penerimaan. Faktanya ialah bahwa anak-anak benar-benar berbeda-beda dalam kemampuan mereka dan tidak peduli apapun yang dilakukan guru, siswa akan memikirkan pada masa akhir sekolah dasar siapa yang lebih mampu dan siapa yang kurang mampu.   
            Sehingga perilaku anak sekolah dasar yang cenderung aktif dan nakal tersebut seperti suka bercerita, mencoba sesuatu yang baru, lebih suka bermain dengan teman sebaya dari pada belajar, suka beradu gengsi dengan teman-temannya , merasa “bisa” sendiri dalam segala hal dan moody, membuat orangtua atau guru sering jengkel kepada ulah mereka tersebut. Orangtua dan gurupun sering memberi hukuman pada mereka.
            Menurut teori perkembangan behavior B.F. Skinner , hukuman merupakan bagian dari pengkondisian operan. Pengkondisian operan merupakan penggunaan konsekuensi yang menyenangkan atau tidak menyenangkan untuk mengendalikan terjadinya perilaku (Robert E. Slavin ; 2008 ; 183). Konsekuensi ialah kondisi yang menyenangkan atau tidak menyenangkan yang terjadi sesudah perilaku dan memengaruhi frekuensi perilaku pada masa mendatang. Konsekuensi yang menyenangkan biasa disebut dengan tindakan penguatan. Sedangkan konsekuensi yang tidak menyenangkan disebut dengan tindakan penghukuman (punisher). Tindakan penghukuman dalam lingkungan membentuk karakter atau sifat setiap  anak ( John W. Santrock ; 2001 ; 45 ). Apabila konsekuensi yang kelihatannya tidak menyenangkan tidak mengurangi frekuensi perilaku yang diikutinya, hal itu tidak selalu merupakan tindakan penghukuman, misalnya beberapa siswa senang disuruh ke luar kelas atau  ke aula, karena hal itu membebaskan mereka dari ruang kelas, yang mereka lihat sebagai situasi yang menyenangkan ( Dirscoll, 2000; Kauffman et al , 2002; martella et al , 2003 ). Menurut Skinner hukuman dapat mempunyai dua bentuk utama , antara lain :
1.      Hukuman pemberlakuan, ialah rangsangan yang tidak disukai (averse stimuli) yang mengikuti perilaku tertentu, yang digunakan untuk memperkecil kemungkinan bahwa perilaku tersebut akan terjadi lagi. Rangsangan yang tidak disukai merupakan konsekuensi yang tidak menyenangkan yang coba dihindari seseorang. Seperti  ketika seorang siswa diomeli.
2.      Hukuman pencabutan, ialah penatikan kembali konsekuensi yang menyenangkan yang memperkuat perilaku tertentu yang dirangcang untuk memperkecil kemungkinan bahwa perilaku itu akan terulang. Salah satu bentuk hukuman pencabutan yang sering digunakan di ruang kelas ialah penyingkiran. Penyingkiran adalah prosedur memindahkan siswa dari suatu situasi dimana perilaku yang tidak pantas dikuatkan (Nelson & Carr, 2000) , misalnya siswa yang berperilaku tidak pantas diminta duduk di sudut depan kelas selama pelajaran berlangsung. Guru sering menggunakan penyingkiran ketika mereka percaya bahwa perhatian siswa-siswa lain berperan memperkuat perilaku yang tidak pantas , penyingkiran menghilangkan dari pelakunya tindakan penguatan ini. Penggunaan penyingkiran sebagai konsekuensi atas perilaku yang tidak pantas pada umumnya telah ditemukan mengurangi perilaku yang tidak pantas ( Costenbader & Reading-Brown, 1995).
Ahli teori behavior mendukung penggunaan hukuman seharusnya ditempuh hanya ketika penguatan untuk perilaku yang tepat telah dicoba dan tidak berhasil. Ketika hukuman diperlukan, hal itu seharusnya diberikan dalam bentuk yang seringan mungkin. Hukuman fisik di sekolah (seperti pukulan) bertentangan dengan hukum dikebanyakan tempat (Evans & Richardson , 1995) dan ditentang secara universal oleh ahli teori behavior dengan alasan etis dan ilmiah ( Kazdin , 2001 ; Malott et al ., 2000)        
            Tetapi di kalangan masyarakat pada umumnya, menganggap Hukuman sebagai penderitaan yang diberikan atau ditimbulkan dengan sengaja oleh seseorang (orang tua dan guru) setelah terjadi suatu pelanggaran dan kesalahan (M. Ngalim Purwanto ; 2006 ; 186). Tetapi hukuman dalam dunia pendidikan bukanlah suatu sisksaan, melainkan suatu usaha untuk mengembalikan anak ke arah yang lebih baik serta memotivasi mereka agar menjadi pribadi yang imajinatif, kreatif, dan produktif (Yanuar A. ; 2012 ; 18).
            Dalam konteks pendidikan, tujuan pemberian hukuman dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Adapun tujuan jangka  pendek  adalah untuk menghentikan tingkah laku yang salah, sedangkan tujuan jangka panjang tak lain adalah untuk mengajar dan mendorong anak agar dapat menghentikan sendiri tingkah lakunya yang salah. Tujuan dan motif orang tua dan guru memberikan hukuman kepada anak bermacam-macam. Hal tersebut dikaitkan  dengan teori-teori hukuman yang telah banyak dikemukaan oleh pakar pendidikan (Yanuar A. ; 2012 ; 59). Tujuan hukuman antara lain :
a.       Berdasarkan teori pembalasan, hukuman diadakan sebagai pembalasan dendam terhadap kesalahan yang telah dilakukan oleh seseorang. Dalam konteks pendidikan , teori ini biasanya diterapkan karena si anak pernah mengecawakan, misalnya si anak pernah mengejek atau menjatuhkan  harga diri guru di sekolah atau pandangan masyarakat. Hukuman yang dilandasi dengan tujuan pembalasan adalah hukuman yang paling jahat yang tidak dapat dipertanggungjawabkan dalam dunia pendidikan.
b.      Berdasarkan teori perbaikan, hukuman diberikan untuk memperbaiki anak yang berbuat salah dengan harapan agar selanjutnya ia tidak melakukan kesalahan lagi atau sadar atas kesalahannya.
c.       Berdasarkan teori ganti rugi, hukuman diadakan untuk mengganti kerugian-kerugian yang telah diderita akibat pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan. Contoh seorang guru bisa menghukum siswa yang merusak mainan temannya dengan mengganti mainan yang telah ia rusakkan.
d.      Berdasarkan teori menakut-nakuti, hukuman diberikan untuk menimbulkan perasaan takut kepada si pelanggarakan akibat pelanggaran atau kesalahan yang telah dilakukannya sehingga ia menjadi takut untuk mengulangi perbuatannya dan mau meninggalkannya.
Setiap orang tua atau guru memiliki tujuan yang berbeda-beda dalam memberikan hukuman pada anak-anak. Caranya pun juga berbeda ada yang memberikan hukuman yang bersifat negatif maupun positif , yang masing-masing memberikan dampak tertentu pada perkembangan anak.  Hukuman yang bersifat negatif antara lain :
1.      Menggunakan kekerasan, seperti pukulan , cubitan, cambukan, dan lainnya. Anak yang mandapatkan hukuman keras lebih cenderung untuk berbohong dibandingkan anak yang jarang mendapatkan hukuman keras (Victoria Talwar dan Kang Lee ; 2011). Anak pun mulai menganggap bahwa sikap kasar yang yang ia peroleh adalah sikap yang benar dan  boleh ditiru. Dan dalam situasi dimana anak-anak sering dihukum berat, mereka akan belajar untuk menghindari hukuman tersebut dengan cara apapun. Selain itu hukuman fisik akan membuat IQ anak menjadi rendah , hal tersebut berdasarkan penelitian Murray Straus dari Univesity of New Hampshire.
2.      Marah besar, hal tersebut dapat memberikan trauma yang mendalam pada anak-anak dan akan terbawa sampai mereka dewasa. Dampak tersebut muncul karena Orang tua atau guru tidak pernah bisa menoleransi barbagai kesalahan yang dibuat oleh anak. Padahal sangat mugkin, apabila kesalahan-kesalahan tersebut dilakukan karena kurang perhatiannya orang tua ataupun guru kepada anak atau kurangnya pemahaman anak tentang sikap dan perilaku baik yang seharusnya ia lakukan (Yanuar A. ; 2012 ; 73).
3.      Berkata buruk, misalnya perkataan setan kamu, kurang ajar, bodoh, nakal , dan lainnya. Perkataan-perkataan itu akan melukai perasaan anak, bahkan bisa menghilangkan kepercayaan diri mereka, semakin membuat mereka jauh dari orang tua maupun guru, serta tidak tertarik untuk mengikuti pelajaran maupun nasihat dari orang tua atau guru. Lebih jauh lagi mereka akan meniru perkataan buruk tersebut dan melontarkannya kepada teman-teman ataupun saudaranya.
Selain hal-hal diatas, hukuman negatif meyebabkan anak menjadi kehilangan perasaan bersalah. Tak jarang, setelah orang tua atau guru memberikan hukuman, seorang anak merasa bahwa dirinya tidak lagi memiliki perasaan bersalah. Saat anak tidak memiliki perasaan bersalah, seringkali ia akan mengulangi kesalahannya lagi karena sudah terbiasa atau setidaknya akan menggampangkan hukuman yang telah diberikan kepadanya. Maka dari itu, setelah memberikan hukuman pada anak hendaknya orang tua atau guru benar-benar memastikan bahwa anak sudah memiliki kesadaran penuh jika tindakannya tersebut salah dan tidak baik untuk dilakukan lagi di masa depan.
Hukuman buruk juga akan memancing balasan oleh anak. Sering dijumpai anak setelah menerima hukuman , memendam rasa benci di hatinya atas hukuman yang diberikan kepadanya. Sehingga di kemudian hari ia akan berusaha membalas pemberi hukuman. Rasa benci itu sendiri muncul karena jenis hukuman yang diberikan kepadanya tidak tepat.
Berikut ini beberapa contoh kasus pemberian hukuman keras atau fisik pada anak yang akhir-akhir ini terjadi di masyarakat antara lain :
“Kevin , Siswa salah satu sekolah di Pondidaha, Konawe, Sulawesi tenggara yang mulai memperlihatkan perilaku aneh akhirnya dirawat di RSJ. Orang tua korban menilai kondisi anaknya itu akibat pemukulan yang dilakukan oleh enam temannya dan dua gurunya. Seorang guru mengaku hanya menampar kevin dengan buku tipis karena kevin mencoret-coret bukunya dengan gambar yang tidak senonoh dan kevin malah ketawa ketika guru tersebut mengingatkannya. Sedangkan pemukulan oleh enam temannya memang pernah terjadi tetapi tidak diungkap alasannya. Wakil kepala sekolah Bidang Kesiswaan Marthin Taolo Runi hanya mengatakan sudah menyelesaikan perkelahian tersebut secara kekeluargaan dan menurutnya mereka sudah saling memaafkan. ( Jawa Pos ; 4 April 2013 ; 14).”
Hal tersebut membuktikan , bahwa kekerasan pada anak menimbulkan depresi yang sangat mendalam sampai anak tersebut mengalami gangguan kejiwaan.
“Tuban- Praktik hukuman fisik masih saja menghiasi dunia pendidikan di Tuban. Misalnya, yang dialami Michael Eka Juanda, 13. Kemarin, dia terpaksa tidak berangkat sekolah gara-gara kaki kirinyabengkak lantaran terkilir setelah diikat di dalam kelas. Dia menceritakan, saat di sekolah (9/3) sekitar pukul 10.00, dirinya hendak menuju ke kamar kecil. Karena dua kakinya diikat rafia, dirinya berjalan pincang. “saya pun jatuh dan sakit”, ujarnya. Micahel pun menjelaskan, kakinya diikat senin (4/3) gara-gara, ada sejumlah siswa yang sering pindah-pindah tempat. Karena itu, wali kelas memerintahkan untuk mengikat salah satu kaki  mereka di meja dengan menggunakan tali rafia. Hal tersebut berlangsung selama tiga hari. Maria Magdalena, wali kelasnya mengakui hal itu “Tiga hari pertama kami perintahkan untuk diikat di meja dan selanjutnya kedua kaki diikat.” Tegasnya. Alasanyapun sama dengan yang diceritakann oleh Michael ( Jawa Pos ; 12 Maret 2013 ; 10).
Kasus diatas, menggambarkan bahwa seorang guru memberikan hukuman tanpa memikirkan akibatnya dan tidak bersikap dewasa sebagaimana mestinya. Hukuman yang ia berikan dapat menimbulkan ketakutan tersendiri di hati siswa sehingga ia akan cenderung tidak mengembangkan kemampuannya tapi malah menarik diri. Karena mereka takut setiap hal yang mereka lakukan “takut salah dihadapan orang yang lebih dewasa”.
“Mojokerto – sidang dugaan penganiayaan guru kepada siswa SDN Sumberjati 2, Kecamatan Mojoanyar di Pengadilan Negeri Mojokerto dipenuhi ratusan guru. Terdakwa Sutiyo guru kelas VI tersebut dilaporkan oleh muridnya sendiri Teguh Muji Wicaksono karena kasus penganiayaan. Dugaan penganiayaan tersebut terjadi di sekolah, saat itu terdakwa sedang mengajar (pukul 07.00 hingga 09.00). Dia meminta salah seorang siswa kedepan. Namun, siswa tersebut mengenakan sepatu hanya sebelah. Terdakwa lantas mendatangi korban dengan menarik kedua cambangnya (Jawa Pos ; 8 Maret 2013 ; 16).
Kejadian diatas, merupakan akibat dari hukuman yang tidak tepat yang diberikan oleh guru. Anak mungkin merasa sakit hati ketika guru tersebut menghukumnya di depan teman-temannya. Sehingga ia membalas perbuatan gurunya tersebut dengan melaporkannya ke pihak yang berwajib.
Para pakar pendidikan anak pun melarang keras pemberian hukuman fisik kepada anak. Hukuman fisik haruslah menjadi solusi terakhir saat tidak memiliki gambaran lain untuk menghukum anak ( Yanuar A. ; 2012 ; 93).
Dalam memberikan hukuman pada anak , orang tua atau guru dapat melakukan beberapa pendekatan untuk membantu mendisiplinkan anak, antara lain :
a.       Bersikap tegas
Dengan bertindak tegas dalam menyampaikan alasan-alasan yang dilandasi pemikiran rasional, seorang anak pun pasti akan segan untuk sekadar membantah dan menolak larangan orang tua atau guru. Dengan sikap tegas ini pula, orang tua atau guru akan mendapatkan sikap respek dari anak.
b.      Tidak plinplan
Pada dasarnya, anak akan meniru apa yang orang dewasa lakukan. Begitu pun jika orang tua atau guru bersikap plinplan terhadap suatu keputusan. Misalnya, seorang ibu tidak setuju si anak melompat-lompat di tempat tidur, sementara sang ayah membiarkannya. Hal ini tentu akan membuat anak bingung, akibatnya ia mengabaikan larangan sang ibu.
c.       Kompromi
Anak-anak tak selalu bisa mengatasi dan membedakan antara persoalan yang besar dan kecil. Dengan tindakan kompromi yang dilakukan orang tua atau guru menjadi semakin mudah menghadapi persoalan yang lebih besar nantinya, jika orang tua atau guru keberatan dengan perilaku anak, mereka harus menyatakan dengan jelas namun tetap menggunakan bahasa yang halus. Misalnya dengan mengatakan, “kurangilah suara televisinya, Nak !” dan tidak mengatakan, “ hai, televisinya jangan keras-keras ! “.
d.      Selalu tenang
Marah sambil berteriak, membentak atau menceramahi anak tanpa henti merupakan tindakan kekerasan verbal terhadap anak. Jika orang tua atau guru melakukan tindakan seperti itu kepada anak yang berbuat salah, maka hal tersebut justru bisa merusak harga diri anak. Akibatnya anak menjadi tidak memiliki rasa percaya diri dihadapan orang tua atau guru. Bahkan anak bisa takut manakala melihat orang tua atau guru, dan bukannya segan.
e.       Mengambil posisi yang tepat
Menunduk saat berbicara pada anak atau mengambil posisi duduk dihadapannya sehingga pandangan mata orang tua atau guru sejajar dengan anak. Dengan sikap seperti itu, orang tua atau guru tidak perlu merasa khawatir akan kehilangan respek dari anak. Justru sebaliknya, anak akan semakin menghormati dan menghargai orang tua atau guru.
f.       Tidak melakukan penyuapan
Apabila membiasakan memberi uang atau hadiah kepada anak, dengan persyaratan ia tidak melakukan kesalahan atau bmelanggar peraturan yang telah disepakati bersama. Kebiasaan seperti itu bisa membuat anak tidak tulus dalam melakukan sesuatu. Anak mau mematuhi peraturan apabila ada imbalannya. Tentu saja, hal ini bukanlah tindakan yang mendidik melainkan justru mengajarkan praktik penyuapan pada anak.
g.      Menghadapi rengekan
Merengek adalah senjata andalan anak ketika ia meminta sesuatu kepada orang dewasa. Namun orang tua atau guru tidak selalu menuruti rengekannya. Orang tua atau guru harus mengatakan tudak manja atau merengek kepada anak. Dan menegaskan pula bahwa orang tua atau guru tidak akan menuruti kemauannya apabila disampaikan dengan merengek. Hal ini bermanfaat bagi psikologi anak untuk tidak berjiwa lemah.
h.      Memberikan contoh yang baik
Anak tidak selalu diajarkan sesuatu melalui komunikasi, karena cukup dengan melihat saja, anak sudah belajar dan  merekamnya di otak. Karena itu, orang tua atau guru harus memberikan contoh yang baik pada anak, termasuk ketika memberikan hukuman pada anak. Misalnya ketika orang tua melarang anak untuk tidak bertengkar dengan temannya, sementara orang tuanya sendiri bertengkar. Anak akan merekam segala sesuatu yang ia lihat di memori bawah sadarnya. Dan itu, akan mempengaruhinya kelak ketika telah dewasa.
Dalam memberikan hukuman pada anak , orang tua atau guru tidak sekadar menentukan jenis hukuman pada anak. Lebih dari itu, metode atau cara memberikan hukuman juga perlu diperhatikan sehingga, anak-anak bisa memahami dengan baik makna hukuman yang diberikan kepada mereka.
Dengan menggunakan pendekatan-pendekatan tersebut, pemberian hukuman pun lebih ditekankan pada sisi edukatif guna membentuk pribadi anak yang selalu bertanggung jawab atas perbuatannya. Jadi hukuman bukan semata sebagai ajang pelampiasan amarah orang tua atau guru untuk menyakiti anak ataupun untuk menunjukkan kedewasaan orang tua atau guru sebagai orang yang lebih dewasa. Adapun jenis-jenis hukuman edukatif yang oleh pakar pendidikan dinilai sebagai cara pendidikan yang efektif dan baik (Yanuar A. ; 2012 ; 111), antara lain :
a.       Memperlihatkan wajah masam kepada anak
Bagi anak, wajah yang masam dari orang tua atau guru sejatinya adalah sebuah hukuman bagi mereka. Saat anak menyadari perubahan wajah yang tejadi pada orang tuanya atau gurunya, dengan sendirinya anak akan berusaha mengoreksi diri dari kesalahan yang tidak orang tuanya atau gurunya sukai itu. Tetapi orang tua atau guru juga harus memberikan nasihat kepada anaknya.
b.      Memberikan anak tugas bersih-bersih
Sebagai orang tua atau guru tentu akan marah jika anak tidak mau menjaga kebersihan. Misalnya mencoret-coret tembok atau meja, menaruh pakaian kotor sembarangan tempat, membuang sampah sembarangan dan lain sebagainya. Apabila anak melakukan hal tersebut, orang tua dapat memberikan tugas bersih-bersih pada anak. Dengan hukuman semacam itu, secara tidak langsung telah mengajari anak untuk bersikap tanggung jawab, dimana ia harus menjaga kebersihannya sendiri dan lingkungannya.
c.       Menyuruh anak untuk meminta maaf kepada orang yang bersangkutan
Meminta maaf adalah alternatif hukuman yang mendidik. Dengan menyuruh anak untuk meminta maaf kepada teman yang telah ia salahi, orang tua atau guru sejatinya tengah mengajari anak untuk bertanggung jawab atas perbuatannya.
d.      Menyuruh anak untuk belajar
Orang tua tak hanya menyuruh anak untuk belajar, tetapi seharusnya orang tua memotivasi dan membantu anak untuk belajar. Diantaranya yaitu terlibat dalam kegiatan anak, membantu anak merancang strategi untuk memecahkan masalahnya, membacakan dongeng anak untuk merangsang minat baca anak, merayakan setiap keberhasilan anak, dan tentunya menemani anak bermain.
e.       Menyuruh anak membantu pekerjaan orang tua atau guru
Membantu pekerjaan di sini tentu bukan dalam artian mengajak anak untuk bekerja selayaknya orang tua melakukan pekerjaannya. Namun membantu pekerjaan di sini maksudnya meminta anak untuk membantu hal-hal yang biasa dikerjakan oleh orang tua di rumah dan sekiranya anak mampu untuk melakukannya, seperti mencuci motor atau mobil, membuang sampah, membersihkan kebun atau taman, membantu memasak dan sebagainya. Dengan menyuruh anak tersebut, orang tua sejatinya tengah mengajari anak tentang kepatuhan kepada orang tua, tanggungjawab terhadap diri sendiri dan keluarga, serta pentingnya kerja sama.
f.       Menyuruh anak membaca buku dan menulis
Menumbuhkan minat baca pada anak memang sulit, maka harus diperlukan ketelatenan dan cara tepat yang dapat merangsang minat anak. Beberapa caranya antara lain  :
1.      Membiarkan anak untuk memilih, ketika orang tua atau guru mengajak anak ke toko buku atau perpustakaan, orang tua atau guru membebaskan anak untuk memilih buku apa yang mereka beli atau baca, asalkan itu sesuai umur mereka.
2.      Mengetahui kemampuan membaca anak, dengan mengetahui jenis-jenis buku apa yang sering dibaca anak , orang tua dapat menfasilitasi minat anak tersebut. Sehingga anak dapat mengembangkan kemampuan membaca, bernalar, dan imajinasi mereka.
3.      Mengajukan pertanyaan
Tak hanya menfasilitasi saja, tetapi orang tua atau guru harus memberikan pertanyaan kepada anak tentang isi buku yang mereka baca. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan anak untuk memahami suatu isi buku.
Sedangkan menumbuhkan minat menulis pada anak, orang tua dapat membiasakan anak untuk menulis pengalaman-pengalaman setiap harinya di dalam sebuah buku diary.
g.      Menyuruh anak untuk bilang sayang kepada “ayah atau ibunya”
Mungkin pernyataan “ aku sayang ayah dan ibu” merupakan hal yang sepele tetapi pernyataan seperti itu sejatinya menghasilkan energi positif bagi anak. Pernyataan tersebut mendidik anak agar tidak mengecewakan orang tua dan justru anak akan merasa orangtuanya sangat memperhatiukannya dan menyayanginya.
Dengan mengetahui dampak dari setiap hukuman, sejatinya orang tua dapat menentukan jenis hukuman apa yang cocok untuk anak mereka sesuai dengan usia dan karakteristik masing-masing anak. Serta pemberian hukuman tersebut sangat menunjang perkembangan mereka, bukan malah merusak masa depan anak karena tingkat sekolah dasar merupakan tahap yang paling penting dan dasar dari setiap presepsi dan kepribadian anak ke depannya.
DAFTAR PUSTAKA
Santrock, John W. 2001. Life-Span Development Jilid 1 edisi kelima. Jakarta : Erlangga.
Slavin, Robert E. 2008. Psikologi Pendidikan Jilid 1 Edisi keenam. Jakarta : Erlangga .
Purwanto, M. Ngalim. 2006. Ilmu pendidikan teoretis dan Praktis. Bandung : Remaja Rosdakarya.
A.Yanuar. 2012. Jenis-jenis hukuman edukatif untuk anak SD. Jogjakarta : Diva Press.
Koran Jawa Pos Indonesia.
Vivanews.com.

Kamis, 16 April 2015

Berikut adalah hal-hal yang dapat membuat hati anda tersentuh !

Klik tautan di atas.

Cara Mendisiplinkan Siswa dengan Teknik Modifikasi Perilaku

Reediting by : Arsal Syam (Guru SDN 135 Salebbo Mario)
Powered by : SAHABATkreatif
dapatkan uang saku tambahan di tautan ini.


Pendekatan terhadap displin di dalam kelas dalam pembahasan kali ini adalah teknik modifikasi perilaku, yang merupakan aplikasi dari prinsip teori perilaku. Pendekatan ini menekankan pentingnya konsekuensi positif dan negatif dalam mengendalikan perilaku. Para guru, dalam pendekatan ini, saya harapkan dapat memanfaatkan semua strategi pendisiplinan melalui dampak dari usaha mereka dalam menguatkan motivasi para siswa. Modifikasi perilaku telah berhasil diaplikasikan dalam beberapa lingkungan pengajaran di berbagai sekolah, akan tetapi, apa dan bagaimanapun bentuk lingkungannya berbeda satu dengan yang lain, sehingga teknik ini membutuhkan beberapa strategi berbeda dalam mempengaruhi perilaku dalam lingkungan sekolah masing-masing, berikut penjelasannya:

Mengawasi, sejalan dengan prinsip-prinsip perilaku, pengawasan harus berfokus se-spesifik mungkin terhadap perilaku yang akan dirubah.  Misalkan ada seorang siswa mengganggu suasana kelas dengan berbicara dalam bahasa kasar, katakanlah, dua puluh kali selama dua jam pelajaran atau hanya tiga kali? Fokus sedemikian akan mengurangi perhatian terhadap makna yang ada dibalik perilaku dan mencoba mencegah spekulasi tentang motif dan kepribadian siswa yang bersangkutan. Fokus tersebut juga membantu kita sebagai guru untuk menetapkan tujuan yang jelas dalam memodifikasi perilaku buruk siswa tersebut.
Berikan penguat motivasi terhadap perilaku yang kita inginkan. Ketertarikan dan penghargaan bervariasi sesuai dengan sifat dasar masing-masing anak dan situasi yang menyertainya. Terkadang sebuah lirikan mata atau senyuman sekilas bisa menjadi penguat motivasi yang sangat efektif. Namun ada satu hal yang perlu diingat dengan istilah “efek riak ombak” dimana terkadang memuji seorang siswa yang berperilaku baik akan mempengaruhi siswa yang berperilaku buruk untuk berubah, akan tetapi, hal sebaliknya belum tentu akan memiliki dampak yang sama. Menghukum seorang siswa yang berperilaku buruk belum tentu bisa mempengaruhi siswa lain untuk berperilaku baik, bahkan sangat mungkin akan mengundang siswa-siswa lain untuk berperilaku buruk pula.
Ciptakan perjanjian perilaku dengan siswa. Perjanjian perilaku adalah kesepakatan untuk memberikan penghargaan kepada para siswa dalam cara-cara spesifik jika mereka menunjukkan perilaku yang diharapkan. Sebagai contoh “kerjakan lima soal dengan benar, dan kalian boleh melakukan apa yang kaliian inginkan. Perjanjian perilaku bisa dibuat secara tertulis atau dinyatakan secara verbal dan bisa dibuat untuk beberapa tugas tertentu atau untuk beberapa mata pelajaran.

Read more: cara-mendisiplinkan-siswa-dengan-

Tolong tinggalkan komentar anda. Terima Kasih.

Rabu, 15 April 2015

http://skyic.sharethisstory.net/id-569400-2038

Prediksi Soal Ujian Nasional SMP/MTs 2015 dan Kunci Jawabannya Lengkap

Oleh : SDN 135 Salebbo Mario/ SAHABATkreatif 

Download Prediksi Soal Ujian Nasional 2015 dan Kunci Jawabannya Lengkap

Kumpulan Soal Ujian Nasional SMP/MTs Terbaru 2015 - Setiap tahun setiap peserta didik tingkat akhir pasti akan menghadapi Ujian akhir yaitu Ujian Nasional. Ujian ini diselenggarakan serentak di sekolah - sekolah SMP/MTs di seluruh Indonesia. Bagi kamu yang sekarang sudah kelas 3 / Kelas IX ( 9 ), pastinya sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi UN 2015. Apakah kamu sudah mendapatkan File Kumpulan Soal Ujian Nasional Tahun 2014 lalu ? Jika belum saya akan berbagi Soal UN SMP/MTs 2014 dan Prediksi Soal Ujian Nasional SMP/MTs Tahun 2015 disertai dengan Kunci jawaban dan Pembahasannya. Baca : Bentuk Soal Ujian Nasional (UN) SD - SMP - SMA - SMK Tahun 2015 dan Teknik Menjawab.

Prediksi Soal Ujian Nasional SMPMTs 2015 dan Kunci Jawabannya Lengkap

Prediksi Soal Ujian Nasional SMP/MTs 2015

Pelajaran dan Materi apa saja yang akan diujikan di Ujian Nasional tahun 2015 ini ? Baca : Kisi-kisi Ujian Nasional (UN) Tahun 2015 ini. Dengan adanya panduan ( kisi - kisi ) yang dibuat oleh pemerintah dalam hal ini menteri pendidikan, siswa / peserta didik dapat mempelajari materi yang akan keluar saat ujian nasional nanti. Jadi kamu tidak perlu khawatir dan takut jika menghadapi UN. Lalu bagaimanakah dengan wacana Ujian Nasional Online Tahun 2015 ini ?

Ujian Nasional Online Tahun 2015

Dari beberapa sumber, menyebutkan beberapa informasi mengenai wacana pemerintah dalam menyelenggarakan Ujian Nasional Secara Online. Untuk Informasi lengkapnya bisa membaca : Ujian Nasional Online SMP Tahun 2015

Download Prediksi Soal Ujian Nasional SMP/MTs 2015

Download Prediksi Soal Ujian Nasional Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Untuk memperbanyak Referensi / Kumpulan Soal Ujian Nasional tersebut, kamu bisa download PREDIKSI ( Bukan Bocoran UN ) Soal - Soal UN untuk jenjang SMP/MTs berikut ini :
Prediksi Soal UN Bahasa Indonesia 2015:
1.  Bahasa Indonesa Paket A   ( Download )
2.  Bahasa Indonesai Paket B  ( Download )
3.  Kunci dan Pembahasan......Download )

Download Simulasi Ujian Nasional Online SMP/MTs 2015

Soal di atas tadi merupakan Kumpulan soal Dan Pembahasan dalam bentuk Ebook atau PDF. Untuk Latihan Soal Ujian Nasional SMP/MTs Online, Silahkan tunggu update berikutnya. Saya akan membuat Soal UN dalam bentuk Aplikasi / Software yang secara Interaktif mempermudah dalam belajar materi Ujian Nasional 2015. 
Categories: ,

Tolong tinggalkan koment kalo artikel ini bermnfaat. Terima kasih.

Selasa, 14 April 2015


Soal Persiapan Ujian Nasional SD

OLEH : SDN 135 SALEBBO MARIO

Buku Mandiri Matematika kelas 4, 5 dan 6 SD

mandiri matematika kelas 4 Kami menyedian 4 buah buku Matematika Mandiri. Mandiri Matematika untuk kelas 3, 4, 5 dan 6SD merupakan buku pelengkap mata pelajaran matematika. Buku ini dapat digunakan sebagai buku aktivitas di dalam kelas ataupun buku persiapan menghadapi Ulangan Akhir Semester....

9 Buku Olimpiade Matematika SD Yang Wajib Anda Miliki

olimpiade matematika 1 Untuk meningkatkan kepercayaan putra-putri Anda dalam menghadapi Olimpiade Matematika tingkat SD, berikut kami tawarkan kepada Anda 9 Buku Olimpiade Matematika. Buku-buku tersebut sangat laris dibeli oleh pengunjung blog rajasoal.com. Tentunya kami juga percaya bahwa Anda akan membeli buku-buku tersebut....

3 Buku Olimpiade IPA SD Tahun 2015

olimpiade ipa sd 2015 Kami menyediakan 3 Buku Olimpiade IPA SD Tahun 2015. Untuk informasi pemesanan buku olimpiade IPA SD, hub. 081227992609 (P.Heri). Ingat stok kami sangat terbatas dan sangat limited. Untuk itu pesan sekarang juga. Berikut 3 Buku Olimpiade IPA SD Tahun...

Buku Teori Ringkas Bank Soal IPA untuk SD

teribaso ipa sd Dalam buku karangan Nunung Nurhayati dan Dini Kurniawati ini berisi Uji Kompetensi Ulangan Harian Ulangan Semester Ujian Kenaikan Kelas Ujian Kompetensi Nasional Buku untuk siswa SD ini merupakan buku IPA terbaik yang layak Anda miliki. Bahasa yang digunakan jelas...

X-Press US SD 2015

ekspress us sd 2015 Siapa bilang US itu susah? Tidak susah, jika targetnya hanya lulus US. Menjai susah jika targetnya mendapatkan nilai US yang yang tinggi supaya dapat memilih SMP favorit. Oleh karena itu, kenali, pahami dan coba soal-soal model US dalam buku...

Detik-detik Ujian Sekolah SD Madrasah 2015

detik detik un sd 2015 Ujian Sekolah/Madrasah (US/M) 2015 sudah di depan mata. Dalam waktu yang singkat ini, kamu harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya agar sukses mengerjakan soal-soal US/M. Banyak siswa sepertimu mempersiapkan diri menghadapi US/M dengan cara berlatih mengerjakan soal-soal latihan. Cara ini sangat...

Olimpiade IPA Terpadu SD

olimpiade ipa terpadu sd Syarat untuk mengikuti Olimpiade, tentunya nilai harus berad di angka minimum 7 sejak kelas 3 SD. Maka kamu berhak untuk ikut di Olimpiade Seleksi Sekolah, jika lolos dari sini, maka akan melaju ke tingkat seleksi Kecamatan, Kabupaten, Provinsi, Nasional...

Soal-soal Olimpiade Matematika SD

olimpiade matematika 1 Malam ini, kembali saya menyajikan koleksi buku Soal-soal Olimpiade Matematika SD. Ada dua buku yang coba saya tawarkan kali ini, yaitu: 1. Sukses Menguasai Soal-soal Olimpiade Matematika SD Nasional dan Internasional 2. Buku Pembahasan Soal-soal Asli Olimpiade Matematika Nasional dan Internasional...

Prediksi Soal Ujian Nasional Matematika, Bahasa Indonesia dan IPA untuk SD 2015

Adik-adik, sebentar lagi Ujian Nasional akan berlangsung. Satu langkah lagi adik-adik lulus jenjang SD dan akan menuju ke jenjang yang lebih tinggi atau SMP. Hasil Ujian Nasional SD sangat menentukan adik-adik akan menentukan kemana adik akan melangkah. Jika hasil...

Kumpulan Soal UN SD Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Pada posting sebelumnya, saya sudah menyajikan informasi dan file soal latihan yang dapat Anda download secara gratis, yaitu Kumpulan Soal UN SD Mata Pelajaran Matematika. Tidak kalah penting dengan mata pelajaran Matematika, kali ini saya akan sajikan kembali untuk...

Senin, 13 April 2015

Prediksi Soal Ujian Nasional Matematika, Bahasa Indonesia dan IPA untuk SD 2015

OLEH : SDN 135 SALEBBO MARIO 

klik di sini

Image result for UN SD

//go.ad2up.com/afu.php?id=274603             

Adik-adik, sebentar lagi Ujian Nasional akan berlangsung. Satu langkah lagi adik-adik lulus jenjang SD dan akan menuju ke jenjang yang lebih tinggi atau SMP. Hasil Ujian Nasional SD sangat menentukan adik-adik akan menentukan kemana adik akan melangkah. Jika hasil UN adik-adik bagus, maka pastinya adik-adik akan diterima di SMP favorit pilihan adik-adik.
Sekarang pilihannya hanya ada dua, adik-adik mau belajar atau tidak. Jika adik-adik belajar untuk mempersiapkan diri, maka adik-adik akan diterima di SMP Favorit, tetapi akan sebaliknya jika adik-adik tidak mau belajar. Untuk membantu adik-adik dalam mempersiap UN, maka kakak akan memberikan prediksi soal UN Matematika, IPA dan Bahasa Indonesia.
Download Prediksi Soal Ujian Nasional Matematika untuk SD 2015
Download Prediksi Soal Ujian Nasional Bahasa Indonesia untuk SD 2015
Download Prediksi Soal Ujian Nasional IPA untuk SD 2015
Demikian Prediksi Soal Ujian Nasional Matematika untuk SD 2015. Semoga bermanfaat!
Salam,

Tolong di share dan tinggalkan comment anda !
Terima kasih //go.ad2up.com/afu.php?id=274603 Propellerads http://skyic.sharethisstory.net/id-569400-2038?utm_source=&utm_medium=&utm_campaign=